PENDIDIKAN DI INDONESIA
Kalian ingat gak kemarin hari apa? Yuupz bener banget emang kemarin itu Hari Pendidikan Nasional. Kalian pasti masih ingat dong siapa Bapak Pendidikan Indonesia? Yaitu Bapak Ki Hajar Dewantara. Yang telah mendirikan sebuah sekolah bernama “Taman siswa” dan membuat sebuah semboyan “Ing ngarsa sung tulodho, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Namun pada masa Beliau ini hanya kaum laki-laki saja yang boleh memperoleh pendidikan.
Sampai lahirlah seorang putri bangsa yang bernama Raden Ajeng Kartini. Yang berhasil menyamakan hak kaum laki-laki dengan kaum perempuan. Beliau akhirnya diberi gelar “Pahlawan Emansipasi Wanita”. Dan Beliau akan selalu di ingat lewat peringatan hari Kartini. Yang diperingati pada tanggal 21 April.
Itu sekilas tentang orang yang membuat rakyat Indonesia bisa memperoleh pendidikan, walaupun tidak semua merasakan.
Jika suatu Negara ingin maju, maka Negara itu harus memiliki SDM yang berkualitas. Sedangkan untuk memperoleh SDM yang berkualitas, suatu Negara harus meningkatkan mutu pendidikan Negara tersebut.
Tapi mengapa Negara kita kurang memperhatikan mutu pendidikan? Hal tersebut terbukti dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap kelayakan fasilitas suatu sekolahan. Selain itu, Pemerintah hanya menerapkan pendidikan wajib belajar 9 tahun. Padahal pada sekolahan tingkat SLTP para siswa belum dijuruskan dalam suatu bidang sesuai kemampuan mereka. Sehingga sulit untuk mereka mencari pekerjaan & mencukupi kebutuhan mereka & keluarganya.
Negara kita memang harus banyak belajar dari Negara Jepang. Anak-anak di Jepang sudah dicari bakatmnya sejak kecil. Sehingga saat mereka masuk sekolah dasar mereka sudah dijuruskan sesuai bakat masing-masing. Jadi, tidak heran kalau Negara Jepang mempunyai pungggawa Negara yang cerdas. Sehingga bias mengantarkan Negara Jepang menjadi Negara terbaik di Asia.
Namun mengapa Pemerintahan Negara kita justru meningkatkan standart kelulusan, bukannya menjuruskan anak-anak bangsanya sejak dini? Menurutku SKL bukan jaminan untuk memperoleh SDM yang berkualitas. Itu justru hanya akan memaksa siswa yang tidak berkompeten dalam bidang yang diUANkan mempelajari hal-hal yang seharusnya tidak perlu mereka pelajari. Pemerintah itu hanya buang-buang waktu &uang untuk hal-hal yang tidak penting. Seharusnya uang itu untuk anak-anak yang tidak sekolah & yang sangat membutuhkan pendidikan untuk memperbaiki perekonomian.
Selain pemerintah harus memberikan pendidikan bagi anak-anak bangsa, pemerintah juga harus memberikan pendidikan pada orang-orang yang buta aksara. Supaya apabila ada suatu even seperti Pemilu, masyarakat bias melaluinya dengan lancer & sesuai dengan hati nurani mereka.
Aku yakin jika sitem pendidikan di Negara kita tidak diubah, kita tidak akan pernah maju. Malah justru para generasi muda kita akan banyak yang stress, karena tuntutan SKL yang semakin meningkat tiap tahunnya. Aku harap Presiden yang akan datang bisa lebih memperhatikan dunia pendidikan (World Education). Dengan begitu paling tidak bisa mengurangi beban pikiran para generasi muda
BAGI KAMU PELAJAR INGAT SELALU PESAN SAYA:
Jangan bayangkan UAN itu seperti jurang Yang tiada jalan untuk ke sebrang Tapi bayangkan kalau UAN itu seperti jembatan Yang harus dilalui untuk sampai ke sebrang
Dan satu lagi
Say no to drugs
Stop global warming
No anarcie
No tawuran
Just good education Indonesia
Dan satu lagi
Say no to drugs
Stop global warming
No anarcie
No tawuran
Just good education Indonesia